Latest Post

AMILUM

| Rabu, 22 Februari 2017
Baca selengkapnya »


Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian (Poedjiadi, A. 2009).
Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Gunawan,2004).
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin.

§  Amilosa                : Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan  ikatan α 1,4     glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka.

§  Amilopektin         : Terdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-
glikosidik. adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terdjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa (Poedjiadi, A. 2009).

Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).

Bentuk sederhana amilum adalah glukosa dan rumus struktur glukosa adalah C6H11O6 dan rumus bangun dari α- D- glukosa. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa (Poedjiadi,A. 2009).

Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rhizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) (Fahn, 1995).

Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima) (Gunawan, 2004).

Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari Zea mays Linne (Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae), dan Solanum tuberosum Linne (Solanaceae). Granul amilum jagung berbentu polygonal, membulat atau sferoidal dam mempunyai garis tengah 35 mm. Amilum gandum dan kentang mempunyai komposisi yang kurang seragam, masing-masing mempunyai 2 tipe granul yang berbeda (Gunawan, 2004).

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria (Gunawan, 2004).

Sebagai amilum normal, penggunaanya terbatas dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam pembuatan tablet cara granulasi basah (Anwar, 2004).

Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang semisintetik yang digunakan sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan pengibatan tasmbahan untuk kejutan yang disebabkan oleh pendarahan, luka terbakar, pembedahan, sepsis, dan trauma lain. Sediaan amilum yang terdapat dalam pasaran adalah Volex® (Gunawan, 2004).

Fungsi amilum dalam dunia farmasi  digunakan sebagai bahan penghancur atau pengembang (disintegrant), yang berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan (Syamsuni H,A. 2007).

A.  Amylum oryzae
Amylum oryzae Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L

~ Nama Simplisia    : Amylum oryzae

~Nama lain          : Padi, pari (Jawa), pare (Sunda)

~ Tanaman asal      : Oryza sativa
~ Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)
~ Subkingdom        : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
~Super Divisi       : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi            : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas             : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas         : Commelinidae
Ordo              : Poales
Famili            : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus             : Oryza
Spesies           : Oryza sativa L.
~ Kandungan         : Amilosa dan amilosa perkati, air, abu
~ Khasiat        : Bahan penolong untuk sediaan obat dan zat tambahan
~ Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong.
~ Mikroskopik : butir versegi banyak ukuran 2µm sampai 5µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10µm sampai 20 µm.
~ Morfologi: Tanaman padi termasuk tanaman setahun atau semusuim yang berbentuk herba. Tinggi tanaman mencapai 120 cm. Bagian tanaman secara garis besar terdapat bagian vegetatif dan generatif.
Sistem perakarnya merupakan sistem perakaran serabut (radyx adventica), letak susunn akarny tidak dalam kira kira pada kedalaman 30 cm. Karena itu akar banyak mengambil makanan dari tanah yang berada di atas.
Batang pada Oryza sativa tersusn dalam rangkaian beruaas-ruas (internodus), dan diantara ruas satu dengan lainnya dipisahkan oleh buku (nodus). Ruas batang didalamnya beronga rongga dan berbentuk bulat (teres), dari atas kebwah ruas batang semakin pendek dan ruas paling pendek berada pada bagian batang palin bawah.
Daun termasuk daun tunggal terdiri dari helaian daun (lamina) dan pelepah daun (vagina) yang menyelubungi batang. Bangun daun berbentuk garis (linearis), pada berbatasan antara daun dan pelepah daun terdapat lidah daun (ligula). Didalam ketiak daunterdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang. Tulang daun sejajar (rectinervis).
Bunganya, termaksud bunga majemuk dalam karanga bunga malai (panicula). Tiap panicula terdiri dari kumpulan bunga yang disebut spica, setiap spica terdiri dari satuatau lebih bunga disebut flosculus. Sumbu utama tempat melekatnya spicula disebut rachis, sumbu dari spicula disebut rachilla. bunga bisexualis, flosculus mempunyai 2 sekat kelopak yang besar disebut lemma dan ukuran yang lebih kecil disebut palea. Dibawah lemma terdapat gluma I dan gluma II. Alat kelaminterdiri dari benang sari sebanyak 6 buah, tangkai sariny endek dan tipis. Putik mempunyai 2 buah tangkai dengan epala putik yang berbentuk seperti bulu, letak ovulum seperum dan carpellum 2 buah. Termasuk kedalam buah cariopsis yang sehari hari disebut biji padi atau bulir, gabah sebenarnya bukan bijimelainkan buah padi.

B.  Gandum (Triticum aestivum L)
 Amylum tritici Pati gandum adalah pati yang diperoleh dari biji Triticum aestivum L.
~ Nama simplisia : amylum tritici
~ Nama lain      : pati gandum, pati terigu
~ Nama tanaman asal : triticim vulgare
~Kingdom            : Plantae (Tumbuhan)
~ Subkingdom        : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
~ Super Divisi      : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi            : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas             : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas         : Commelinidae
Ordo              : Poales
Famili            : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus             : Triticum
Spesies           : Triticum aestivum L.
~ zat berkhasiat    : amilosa dan amilopektin, ari, abu
~ penggunaan        : Bahan penolong bahan sediaan obat
~ Mikroskopik       : butir, bentuk cakram besar atau seperti ginjal ukuran 10µm sampai 45µm, bentuk bulat telur,terbelah sepanjang poros utama
Morfologi:Pada umumnya, kernel berbentuk ofal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3 mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian endosperma, dan bagian lembaga (germ). Bagian kulit dari biji gandum sebenarnya tidak mudah dipisahkan karena merupakan satu kesatuan dari biji gandum tetapi bagian kulit ini biasanya dapat dipisahkan melalui proses penggilingan.

C.  Jagung (Zea mays)
 Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L ( familia Poaceae )
~Pem Kingdom  : Plantae (Tumbuhan)
~ Subkingdom  : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 ~Divisi      : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 ~Kelas       : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas   : Commelinidae
 ~ Ordo       : Poales
Famili      : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus       : Zea
~ Spesies      : Zea mays L
~ Perian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong.
Mikroskopik : butir bersegi banyak, bersudut,berkorosi ukuran 2µm sampai 23µm
Morfologi: Deskripsi Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. permukaan yang halus sampai berbulu. Batang tidak memiliki tangkai.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter. Warna hijau tua dengan permukaan yang berbulu.
Bunga betina jagung berupa “tongkol” yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan “rambut”. Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.

D. Singkong (Manihot utilissima)
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl
~ Nama lain      : Singkong, Ketela pohon, ubi kayu, [pohung, kasbi, sepe, boled, budin (Jawa)], sampeu (Sunda), kaspe (Papua)
~ Tanaman asal     : Manihot utilissima
~ Kingdom          : Plantae (Tumbuhan): Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
~ Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
~ Sub Divisi       : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
~ Kelas            : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
~  Sub Kelas       : Rosidae
~ Ordo             : Euphorbiales
Famili           : Euphorbiaceae
~Genus             : Manihot
~  Spesies         : Manihot esculenta Crantz
~kandungan         : Amilosadan amilopektin
~ khasiat               : Bahan penolong untuk sediaan obat
Pemerian : serbuk sangat halus, putih.
Kelarutan : paktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Mikroskopik : butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak, berkorosi seperti lamda ,terpotong butir kecil diameter 5µm sampai 10µm, butir besar bergaris tengah 20µm sampai 35µm 
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rata
Morfologi: Tanaman singkong tidak memiliki bunga, termasuk tanaman berkormus karena memiliki akar, batang, daun sejati, tinggi tanaman 235 cm, berumur 2 bulan. Tanaman saingkong mempunyai sistem perakaran serabut, akar berwarna putih kekuningan, panjang akar 30 cm, panjang rambut akar 50 cm, termasuk tumbuhan dikotil, akar menggembung berisi cadangan makanan. Permukaan batang berwarna coklat, dalam batang berwarna putih kekuning-kuningan, memiliki diameter selebar 2-4cm, batangnya beruas-ruas.Permukaan daun rata, tulang daun menjari, jenis daun tunggal, bentuk daun lingkaran, daun berwarna hijau (berklorofil), tangkai daun berwarna merah, ujung daun lancip, tangkai daun panjang, berwarna kemerahan.Bunga berukuran sangat kecil, berwarna putih, kelopak berjumlah 5 buah berwarna hijau dan berukuran lebih besar dari ukuran bunga, bunga tidak memiliki alat kelamin jantan maupun betina. Umbi memiliki diameter 2-5cm, panjang 20-60cm, daging umbi berwarna putih/ kekuning-kuningan, kulit umbi berwarna coklat, dagingnya bergetah

AMILUM

Posted by : Unknown on :Rabu, 22 Februari 2017 With 0komentar

OLEUM

|
Baca selengkapnya »
01.  0LEUM ANISI (FI)
      Nama Lain                          : Minyak adasmanis
    Nama Tanaman Asal           : Pimpinella anisum (L) atau verum (Hook.f)
      Keluarga                              : Apiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Anetol,metal khavikol(isomer dari anetol),anisaldehida dan terpen
    Penggunaan                         : Obat batuk,perangsang peristaltic pada mulas
      Sedian                                 :
1.Benzoici Opii Tinctura(Form.Nas)
2.Amonii Anisi Spirituosa(Form Nas)
3.Potio alba(Form.nas)
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna atau kuning pucat,membias cahaya dengan kuat,bau khas aromatic,rasa khas agak manis,jika sejuk menghablur
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah yang masak
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat,terisi penuh,terlindung dari cahaya,jika menghablur sebelum digunakan harus dipanaskan hingga mencair.
02.  OLEUM ARACHIDIS    
      Nama Lain                          : Minyak kacang, Peanut oil
      Nama Tanaman Asal           : Arachis hypogaea ( L. )
      Keluarga                              : Leguminosae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam oleat, linoleat, asam palmitat, asam hipogeat, asam lignoserat, asam arakhidat
    Penggunaan                         : Sebagai pengganti minyak zaitun untuk pembuatan margarine dan sabun
    Sediaan                               :
    1. Methylis Salicylatis Linimentum (Formularium Nasional)
      2. Peruviani Emulsum II ( Formularium Nasional )
    Pemerian                             : Cairan berwarna kuning pucat, bau khas lemah, rasa tawar
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diolah dimurnikan, diperoleh dengan pemerasan biji yang telah dikupas
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh
03.  OLEUM AURANTII ( FI )
      Nama Lain                          : Minyak jeruk manis
      Nama Tanaman Asal           : Citrus sinensis ( L. )
      Keluarga                              : Rutaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : d-limonen, campuran sitral, sitronelal
    Persyaratan kadar                : Kadar aldehida tidak kurang dari 1,0 % dan tidak lebih dari 3,0 %
    Penggunaan                         : Obat bronchitis menahun, bahan pewangi
    Pemerian                             : Cairan kuning muda atau coklat kekuningan, bau khas aromatik, rasa khas
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan pemerasan kulit buah terluar yang masak dan segar
      Penyimpanan                       :
1. Cara Sisilia : Kulit buah diperas dengan tangan diantara bunga karang, minyak yang menyerap dalam bunga karang dikumpulkan
2.      Cara Perancis : Kulit buah diguling-gulingkan dalam tong berduri, minyak yang keluar dari luka-luka kulit buah dikumpulkan
3.      Cara Guinea : Kulit digaruk dengan sendok tajam, minyak yang terkumpul pada sendok ditaruh dalam panci
4.      Cara Kalifornia : Seluruh buah diperas, dipusingkan sehingga terpisah bagian padat, bagian air jeruk dan bagian minyak
5.      Cara lain yang khusus : buah diparut kulitnya atau kulit
buahnya digiling antara dua silinder
04.  OLEUM CACAO
      Nama Lain                          : Lemak coklat
      Nama Tanaman Asal           : Theobroma cacao ( L. )
      Keluarga                              : Sterculiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sebagian besar gliserida dari asam
                                                  stearat, asam palmitat, asam oleat dan asam laurat. Terdapat pula sejumlah kecil gliserida dan asam arakhidat, asam linoleat, asam forminat, asam asetat dan asam butirat
      Sediaan                               :
      1. Aminophyllin Suppositoria ( Form. Nas.)
      2. Bibazae Suppositoria
      3. Bisacodyl Suppositoria
    Pemerian                            : Lemak padat, warna putih kekuningan, bau khas aromatik, rasa khas lemah, agak putih pada suhu 25 C menjadi lunak atau mencair
      Cara memperoleh                : Lemak yang diperoleh dengan pemerasan panas biji yang telah dihilangkan kulit bijinya dan telah dipanggang, biji yang dipanggang digiling dengan penambahan natrium karbonat lalu diperas selagi masih panas
05.  OLEUM CAJUPUTI
      Nama Lain                          : Minyak kayuputih
    Nama Tanaman Asal           : Melaleuca leucadendra ( L. ) dan Melaleuca minor ( Sm )
      Keluarga                              : Myrtaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sineol ( kayuputol ), terpinol bebas atau sebagai ester dengan asam cuka, asam mentega, asam valerat
    Persyaratn kadar                 : Kadar sineol tidak kurang dari       50 % dan tidak lebih dari 65 %
    Penggunaan                         : Sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lainnya
      Sedian                                 :
      1. Balsamum rubrum ( Form. Nas )
      2. Methylis Salicylatis Linimentum ( Form. Nas )
      3. Thymoli Solutio Aromaticae ( Form. Nas )
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna, berwarna kuning atau hijau, bau khas aromatik,rasa pahit
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap atau penyulingan air
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
06.  OLEUM CANANGA
      Nama Lain                          : Minyak kenanga
      Nama Tanaman Asal           : Canangium odoratum ( Hook&                                                      Thoms )
      Keluarga                              : Anonaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Alkohol dengan ester (metil-benzoat, linalool, terpineol )
      Penggunaan                         : Zat tambahan - parfum
    Pemerian                             : Minyak cair warna kuning muda, bau khas, sangat harum
    Cara memperoleh                : Penyulingan uap bunga yang segar dan belum mekar
07. OLEUM CARCHARIDIS
      Nama Lain                          : Minyak ikan hiu
    Nama Tanaman Asal           : Carcharis, Chilocyllium dan Zygaena
      Keluarga                              : -
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Vitamin A
    Penggunaan                         : Sumber kalori dan pengobatan avitaminose A dan D
    Pemerian                             : Minyak cair warna kuning sampai keemas-emasan, bau khas, tidak tengik, rasa manis
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diperoleh dari hati yang segar atau yang tersimpan baik dan telah dibebaskan dari lemak padatnya dengan jalan penyaringan pada suhu 5  C
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
07.  OLEUM CARYOPHYLI
      Nama Lain                          : Minyak cengkeh, Clove oil
      Nama Tanaman Asal           : Eugenia caryophyllata ( Sreng )
      Keluarga                              : Myrtaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Egenol, asetilegenol
      Penggunaan                         : Zat tambahan - parfum
    Sedian                                 : Oleum Ricini aromaticum (Form.Nas ), Balsamum rubrum (Form. Nas )
    Pemerian                             : Minyak cair yang baru disuling, tidak berwarna atau kuning pucat, jika disimpan atau kena udara makin tua dan makin kental, bau dan rasa seperti cengkeh
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan air atau penyulingan uap kuncup  bunga yang telah dikeringkan
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya
08.  OLEUM CINNAMOMI
      Nama Lain                          : Minyak kayumanis, Oleum ciaoi
      Nama Tanaman Asal           : Cinnamomum zeylanicum ( BI )
      Keluarga                              : Lauraceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sinamilaldehida, egenol
    Persyaratan  Kadar              : Kadar aldehida jumlah dihitung sebagai sinamilaldehida 60,0 % - 75,0 %
    Penggunaan                         : Obat gosok, obat mulas, pengawet sirop
      Sedian                                 :
-   Oleum Iecoris Emulsum ( Form. Nas )
-   Balsamum rubrum ( Form. Nas. )
-   Oleum Ricini aromaticum ( Form. Nas. )
    Pemerian                             : Cairan warna kuning atau merah kecoklatan, bau dan rasa khas
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan air atau penyulingan uap kulit batang dan kulit cabang
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat,terisi penuh,terlindung dari cahaya, di tempat sejuk
10. OLEUM CITRI
      Nama Lain                          : Minyak jeruk, Lemon oil
      Nama Tanaman Asal           : Citrus lemon ( L. )
      Keluarga                              : Rutaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Sitral, d – limonene dan felandren
    Persyaratan Kadar               : Kadar aldehida jumlah dihitung sebagai sitral tidak kurang dari   3,5 %
    Penggunaan                         : Obat batuk,perangsang peristaltic pada mulas
    Pemerian                             : Cairan warna kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas aromatik, rasa pedas dan agak pahit
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan cara pemerasan perikarp segar yang masak atau hamper masak
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk
09.  OLEUM CITRONELLAE
      Nama Lain                          : Minyak sereh
    Nama Tanaman Asal           : Cymbopogon nardus (Rendle), Cymbopogon Winterianus (Jowitt) atau varietas dan hibrida dari kedua spesies tersebut
      Keluarga                              : Poaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Geraniol dan sitronelal
      Persyaratan Kadar               : Kadar eugenol 85,0 % - 90,0 %
      Penggunaan                         : Parfum dan penghalau serangga
    Pemerian                             : Cairan warna kuning pucat sampai kuning tua, bau khas enak
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap daun
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh,terlindung dari cahaya
10.  OLEUM COCOS
      Nama Lain                          : Minyak kelapa, Coconut oil
      Nama Tanaman Asal           : Cocos nucifera
      Keluarga                              : Palmae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserid dari asam laurat, asam miristinat, asam kaprilat, asam oleat, asam palmitat, asam kaprat, asam stearat, asam kaproat
    Penggunaan                         : Untuk membuat salep, shampoo, sabun yang dapat dipakai untuk mencuci dengan air laut atau air yang kadar kalsiumnya tinggi
      Sedian                                 : Oleum Cocos purum ( FI )
    Pemerian                             : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas tidak tengik
      Cara memperoleh                : Minyak kelapa yang diperoleh dengan pemerasan panas endosperm yang dikeringkan. Kopra (daging buah kelapa yang telah dikeringkan, mengandung minyak lemak 60 – 65 % dan air tidak boleh lebih dari 8 %) yang telah dipanaskan, diperas dengan tekanan 600 – 800 kg/cm. Minyak yang keluar didiamkan beberapa lama agar kotoran-kotoran dapat mengendap. Kemudian dimurnikan secara dikocok dengan larutan kaustik soda encer dan dipanaskan dengan air panas, diputihkan dengan norit, disaring, dihilangkan baunya dalam hampa tinggi dengan uap air yang sangat panas 
      Pembuatan Oleum Cocos    : Oleum cocos yang dimurnikan dengan cara suling bertingkat, diperoleh dari endosperma Cocos Nucifera yang telah dikeringkan  terdiri dari campuran trigliserida  yang mengandung asam lemak jenuh dengan rantai atom karbon pendek dan sedang terutama asam oktanoat dan asam dekanoat
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk
11.  OLEUM COPTICI
      Nama Lain                          : Minyak mungsi
      Nama Tanaman Asal           : Carum copticum ( L. )
      Keluarga                              : Apiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Timol dan terpen-terpen
    Persyaratan Kadar               : Kadar timol tidak kurang dari       40 % v/b
      Penggunaan                         : Isolasi timol, karminativa
    Pemerian                             : Minyak cair, tidak berwarna atau berwarna kecoklatan, berwarna makin tua pada penyimpanan, bau dan rasa mirip Thymi herba
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap buah
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
12.  OLEUM CORIANDRI
      Nama Lain                          : Minyak ketumbar   
      Nama Tanaman Asal           : Coriandrum sativum ( L. )
      Keluarga                              : Apiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Koriandrol (= d-linalool ), terdapat
                                                    pula geraniol
      Penggunaan                         : Bahan pewangi dan Karminativa
      Pemerian                             : Bau dan rasa khas ketumbar
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap buah-buah yang dimasak dan kering
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik
13.  OLEUM EUCALYPTI
      Nama Lain                          : Minyak ekaliptus
      Nama Tanaman Asal           : Eucalyptus globullus (Labill)
      Keluarga                              : Myrtaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Ekaliptol (= sineol ) terdapat pula pinem dan terpen-terpen
    Penggunaan                         : Germisida, obat batuk, antiseptika saluran pernafasan
    Sedian                                 : Methylis Salicylatis, Linimentum (Form. Nas)
      Pemerian                             : Bau dan rasa khas aromatik
Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun-daun yang segar 
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
14.  OLEUM FOENICULI
      Nama Lain                          : Minyak adas
      Nama Tanaman Asal           : Foeniculum Vulgare (Mill.)
      Keluarga                              : Apiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Anetol, zat pahit fenkhon
    Penggunaan                         : Obat gosok gigi, obat mulas untuk anak-anak, karminativanya lemah, terbanyak dipakai sebagai bahan pewangi Aqua Foeniculi (F.I. Ed.I)
      Pemerian                             : Bau dan rasa khas ketumbar
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap buah-buah yang dimasak dan kering 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
17.  OLEUM HYDNOCARPI
    Nama Lain                          : Minyak hidnokarpi, Oleum chaulmogra, minyak kaulmogra
      Nama Tanaman Asal           : Hydnocarpus wightiana ( Blume ),
                                                  Hydnocarpus anthelmintica (Pierra)
                                                    Hynocarpus heterophylla (Blume)
                                                    Taraktogenos kurzii ( King )
      Keluarga                              : Flacourtiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam palmitat, asam oleat dan asam gorlat
      Penggunaan                         : Obat lepra
      Pemerian                             : Pada suhu diatas 30 ˚ C berupa cairan jernih berwarna kuning atau kecoklatan. Pada suhu dibawah 30 ˚ C berupa lemak putih atau kekuningan. Batas suhu tersebut dapat berbeda menurut spesies Hydnocarpus. Bau lemah dan rasa khas rasa agak pahit dan getir.
    Cara memperoleh                : Minyak lemak diperoleh dengan pemerasan dingin biji dari buah yang masak dan segar 
     
Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
18.  OLEUM IECORIS ASELLI
    Nama Lain                          : Minyak ikan, oleum morrhuae. Codliver oil.
      Nama Hewan Asal              : Gadus callarias
      Keluarga                              : Gadidae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Vitamin A dan D, Gliserida trimalmitat dan tristearat, kolesterol, gliserida dan asam-asam jenuh, yang disebut asam morrhuat, berupa campuran berbagai asam : asam yakoleat, asam terapiat, asam aselat, asam gadinat, yodium, basa-basa aselin dan morrhuin. Unsur-unsur : Cl, Br, S, P dan Fe sebagai senyawa organik.
    Penggunaan                         : Potensi vitamin A tidak kurang dari 600 S.I tiap gram dan potensi vitamin D tidak kurang dari 80 S.I tiap gram.
    Pemerian                             : Bahan salep, sumber vitamin A dan D
      Sedian                                 :
1.      Olei Iecoris Emulsum (Form.nas)
2.      Olei Iecoris Unguentum (Form.nas)
      3.   Olei Iecoris Unguentum compositum ( F. N )
      Cara memperoleh                : Minyak lemak yang tersimpat baik, dimurnikan dengan penyaringan pada suhu 0 ˚ C
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
19.  OLEUM MAYDIS
      Nama Lain                          : Minyak jagung
      ama Tanaman Asal              : Zea mays ( L. )
      Keluarga                              : Poaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida
    Penggunaan                         : Zat tambahan, pengganti minyak lemak bagi pasien yang tinggi kadar kolesterolnya
    Pemerian                             : Cairan warna kuning muda sampai kuning emas, bau dan rasa lemah khas
    Cara memperoleh                : Minyak lemak diperoleh dari embrio, kemudian dimurnikan 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
20.  OLEUM MENTHAE PIPERITAE
      Nama Lain                          : Minyak permen, pepermin oil
      Nama Tanaman Asal           : Mentha piperita (L.)
      Keluarga                              : Lamiaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Menthol, metilasetat
    Persyaratan Kadar               : Kadar ester dihitung sebagai metal asetat tidak kurang dari 4 % dan tidak lebih dari 9 %, kadar mentol bebas tidak kurang dari 45 %
    Penggunaan                         : Karminativa, stimulansia, sebagai obat mulas
      Sedian                                 :
1.      Aqua Menthae piperitae (FI)
2.      Aluminii Hydroxydi Compressi ( Form. Nas )
3.      Balsamum album ( Form. Nas )
4.      Ferro Tonicum Solutio ( Form. Nas )
5.      Potio alba ( Form. Nas )
6.      Thymoli Solutio aromatika ( Form. Nas )
7.      Zinci Chloridi Gargarisma ( Form. Nas )
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau aromatik, rasa pedas kemudian dingin
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan air pucuk berbunga segar, jika perlu dimurnikan 
              Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
21.  OLEUM MYRISTICAE
      Nama Lain                          : Minyak pala, Nutmeg oil
      Nama Tanaman Asal           : Myristica fragrans (Houtt)
      Keluarga                              : Myristicaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Miristin, egenol, asam miristinat bebas atau sebagai ester
      Penggunaan                         : Karminativa, stimulansia lambung
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna atau berwarna kuning pucat bau dan rasa khas khas seperti pala
    Cara memperoleh                : Penyulingan inti biji yang dikeringkan 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
22.  OLEUM MYRISTICAE EXPRESSUM        
    Nama Lain                          : Lemak pala, Oleum Nucistae, Nutmeg butter
      Nama Tanaman Asal           : Myristica fragrans (Houtt)
      Keluarga                              : Myristicaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida trimiristinat, trioleat Gliserida asam serotinat, asam asetat, miristisin zat yang tak tersabunkan, minyak atsiri yang berisi egenol
      Penggunaan                         : Obat gosok, stimulansia luar
    Pemerian                             : Masa padat berupa lemak, tidak homogen, warna kuning, kuning kemerahan hingga coklat, merah kotor hingga bercak-bercak putih seperti pala. Pada suhu kamar mudah dijadikan butir-butir kasar
            Cara memperoleh        : Lemak diperoleh dengan pemerasan panas biji yang telah dibuang selaput dan kulit bijinya. Merupakan campuran minyak lemak dan minyak atsiri 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.
23.  OLEUM OLIVAE
      Nama Lain                          : Minyak zaitun, olivae oil, sweet oil
      Nama Tanaman Asal           : Olea europea (L.)
      Keluarga                              : Oleaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Trigliserida dari asam oleat dan asam palmitat, gliserida asam linoleat, bagian yang tak tersabunkan berupa fitosterol dan hidrokarbon skualen
      Penggunaan                         : Bahan makanan, pencahar lemah
    Pemerian                             : Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau lemah tidak tengik, rasa khas warna hijau oleh adanya klorofil. Pada suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan biji masak, jika perlu dimurnikan 
      Keterangan                          : Mutu minyak terbaik diperoleh dari buah yang tua tetapi belum masak benar dan terus diperas supaya menghasilkan Virgin oil. Untuk makanan yang cukup dibuat dari buah yang masak. Mutu yang rendah diperoleh dari buah-buah yang mengalami fermentasi karena ditumpuk-tumpuk, dipakai untuk membuat sabun peistor salep dan sediaan lainnya.
      Jenis dan perbedaan:
      Varietas longifolia : diperkebunkan di Italia dan Perancis
Varietas latifolia : Diperkebunkan di Spanyol (Buah lebih besar, tetapi kadar minyak lebih sedikit )
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
24.  OLEUM POGOSTEMONI
      Nama Lain                          : Minyak nilam
      Nama Tanaman Asal           : Pogostemon cablin (Blnco. Benth)
      Keluarga                              : Lamiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Seskui terpen-terpen (40-45 %), sinamilaldehida, egenol dan azulen
      Penggunaan                         : Zat tambahan, bahan pewangi.
    Pemerian                             : Cairan warna kekuningan, kehijauan sampai coklat, bau khas sangat harum dan sukar hilang
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap daun dan batang yang telah diperas 
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik.
25.  OLEUM RICINI
      Nama Lain                          : Minyak jarak, Castor oil
      Nama Tanaman Asal           : Ricinus communis
      Keluarga                              : Euphorbiaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam risinoleat, glisida asam oleat, asam linoleat, asam-asam jenuh lainnya
    Penggunaan                         : Pencahar ( hati-hati pada wanita yang sedang hamil atau sedang haid ). Jangan dicampur dengan obat cacing yang dapat larut dalam minyak, hair tonic.
    Pemerian                             : Cairan kental, jernih, warna kuning pucat manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan
      Sediaan                               : Oleum Ricini aromaticum
                                                    (Form. Nas.)
    Cara memperoleh                : Minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji yang sedang dikupas
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh
26.  OLEUM ROSAE
      Nama Lain                          : Minyak mawar, Rose oil
    Nama Tanaman Asal           : Rosa gallica (L.), Rosa damascena (Niler), Rosa alba (L.), Rosa centifolia (L.) dan varietas Rosa lainnya
      Keluarga                              : Rosaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Geraniol, paraffin, nerol, egenol
      Penggunaan                         : Bahan pewangi
      Sediaan                               : Kummerfeldi Lotio ( Form. Nas )
    Pemerian                             : Cairan tidak berwarna atau berwarna kuning, bau aromatik seperti bunga mawar, rasa khas. Pada suhu 25 kental, jika didinginkan perlahan - lahan berubah menjadi massa hablur, jika dipanaskan mudah melebur
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap bunga segar  
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup rapat
27.  OLEUM SESAMI
      Nama Lain                          : Minyak wijen, sesame oil
      Nama Tanaman Asal           : Sesamum indicum ( L. )
      Keluarga                              : Pedaliaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida dari asam oleat, asam linoleat, asam palmitat, asam stearat, asam miristinat
      Sediaan                               : Ammoniae Linimentum,
                                                    Gammexani Cremor
    Pemerian                             : Cairan warna kuning pucat, bau lemah, rasa tawar, pada suhu 0o C  tidak membeku
    Cara memperoleh                : Minyak lemah diperoleh dari pemerasan biji
    Keterangan                          : Senyawa sesamolin yang dengan asam menjadi sesamol yang berwarna merah kersen dan ini merupakan ciri khusus minyak wijen
28.  OLEUM SHOREAE
      Nama Lain                          : Minyak tengkawang, Borneo talk
      Nama Tanaman Asal           : Shorea stenoptera ( Burok )
      Keluarga                              : Dipterocarpaceae
      Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Gliserida oleodistearat, oleo dipalmitat dan tristearat, asam lemak bebas
      Penggunaan                         : Bahan kosmetika dan suppositoria
      Pemerian                             : Massa padat lebih keras dari lemak coklat. Warna putih kekuningan atau putih kehijauan, bau lemah dan mirip lemak coklat. Bidang patahan berbutir-butir dan diliputi jarum-jarum asam stearat, rapuh pada suhu kamar
    Cara memperoleh                : Minyak lemak diperoleh dengan pemerasan panas keeping biji kering atau segar 
29.  OLEUM VETIVERIAE
      Nama Lain                          : Minyak Akarwangi
      Nama Tanaman Asal           : Vetiveria zizanoides
      Keluarga                              : Poaceae
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Vetiveron, Vetiverol, Vetivenil vetivenat dan vetiven
      Penggunaan                         : Zat tambahan, bahan pewangi
    Pemerian                             : Minyak cair kental, warna coklat kemerahan, bau khas aromatik kuat
    Cara memperoleh                : Minyak atsiri diperoleh dengan penyulingan uap akar
    Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari cahaya.

OLEUM

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Next Prev
▲Top▲