Alam
memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan, hewan dan
mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistimatikanya, maka
diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini
dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan dan disimpan, akan diperoleh bahan
yang siap pakai atau simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi.
Simplisia
yang diperoleh dapat berupa rajangan atau serbuk. Jika dilakukan uji khasiat,
diadakan pengujian toksisitas, uji pra klinik dan uji klinik untuk menentukan
fitofarmaka atau fitomedisin ; bahan – bahan fitofarmaka inilah yang disebut
obat. Bila dilakukan uji klinik, maka akan diperoleh obat jadi.
Serbuk
dari simplisia jika diekstraksi dengan menggunakan berbagai macam metode
ekstraksi dengan pemilihan pelarut , maka hasilnya disebut ekstrak. Apabila
ekstrak yang diperoleh ini diisolasi dengan pemisahan berbagai kromatografi,
maka hasilnya disebut isolat.
Jika isolat ini dimurnikan, kemudian ditentukan sifat – sifat fisika dan kimiawinya akan dihasilkan zat murni, yang selanjutnya dapat dilanjutkan penelitian tentang identifikasi, karakterisasi, elusidasi struktur dan spektrofotometri.
Proses ekstraksi dari serbuk sampai diperoleh isolat bahan obat dibicarakan dalam fitokimia dan analisis fitokimia.
Jika isolat ini dimurnikan, kemudian ditentukan sifat – sifat fisika dan kimiawinya akan dihasilkan zat murni, yang selanjutnya dapat dilanjutkan penelitian tentang identifikasi, karakterisasi, elusidasi struktur dan spektrofotometri.
Proses ekstraksi dari serbuk sampai diperoleh isolat bahan obat dibicarakan dalam fitokimia dan analisis fitokimia.
0 komentar:
Posting Komentar